MUQADDIMAH IBNU KHALDUN: STUDY OF ISLAMIC HISTORIOGRAPHY

Historiografi Islam

  • Ahmad Habib Akramullah Abd. Rahim Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Susmihara
    (ID)
  • Ahmad Yani
    (ID)
Kata Kunci: Kewords: Ibnu Khaldu, Muqadimmah, Aktivis politik

Abstrak

Nama lengkap seorang Ibnu Khaldun adalah Abd al-Rahman bin Muhammad bin Mohammad bin Hasan bin Jabar bin Mohammad bin Ibrahim bin Abd al-Rahman bin Khaldun. Kemudian ia dilahirkan tepatnya daerah Tunisia, wilayah di Afrika Utara, sekitar pada tahun 732 H atau 1332 M, ia merupakan keluarga pendatang dari daerah Andalusia, wilayah di Spanyol Selatan, yang sekarang pindah ke daerah Tunisia sekitar pertengahan abad VII H. Asal mula keluarga seorang Ibnu Khaldun yang sebenarnya dari daerah Hadramaut, di wilayah Yaman selatan. Ibnu Khaldun memulai pendidikannya pada usia umur 18 tahun  antara 1332 sampai 1350 M. Seperti halnya yang dilakukan kaum muslim pada waktu itu, ayah Ibn Khaldun adalah sosok guru pertama yang telah mendidiknya secara tradisional mengajarkan nilai-nilal dasar agama Islam. Semasa ia tinggal di daerah Tunisia sampai tahun 751 H, Ibnu Khaldun sangat tekun belajar dan giat membaca serta ia setiap saat menghadiri majelis gurunya yaitu, Muhammad Ibrahim Al-Abili. Pada saat itu Ibn Khaldun sudah beranjak usia 20 tahun. Dan waktu itu Ibn Khaldun dipanggil oleh Abu Muhammad Ibn Tarafkin salah seorang penguasa yang berada di daerah Tunisia untuk memangku jabatan sebagai sekretaris penguasa Sultan Abu Ishaq Ibn Abu Yahya Al-Hafsi. Ibn Khaldun ini merupakan salah satu seorang aktivis dan pemikir politik yang lahir di daerah Tunisa tahun 1332 dan ia meninggal di Mesir tahun 1406. Sebelum beliau wafat ia telah banyak menghabiskan sebagian umurnya dalam pertarungan dan petualangan politik dalam berbagai bentuknya, pada kurun waktu dan di sebagian dunia dimana ia hidup. Selain ia seorang aktivis politik, ia juga seorang ahli pemikir dan sangat mengamati ilmu pengetahuan yang ia memiliki dan ia seorang analisis yang amat tajam. Ia menuliskan hasil pengamatannya itu dalam sebuah buku yang terdiri dari beberapa jilid tentang sejarah, sebuah buku yang di namakannya “Ibar” yaitu buku yang menjadi suri teladan yang dapat diambil manusia dari sejarah. Bagian pertama dari buku itu dinamakannya “Muqaddimah”, yang artinya “Pendahuluan. Karya yang dilihat dari judulnya Al-Ibar wa Diwan Al-Mubtada wa Al-Khabar fi, Ayyam Al- Arab wa al-Ajam wa Al-Barbar, wa Man Asharahum min Dzawi Al- Sulthan Al-Akbar, dan terdiri beberapa beberapa jilid.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abdullah, Syamsuddin, Agama dan Masyarakat (Pendekatan Sosiologi Agama), (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997).
Ahmad, Jamil, Seratus Muslim Terkemuka, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000),
Khaldun, Ibnu, Mukaddimah Ibnu Khaldun, diterjemahkan oleh Masturi Irham, Malik Supar dan Abidun Zuhri, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2011).
Rahman, Fazlur, Membuka Pintu Ijtihad, terj. Anas Mahyuddin. (Bandung: Pustaka, 1995).
Samsul Nizar, Ramayulisdan, Ensiklopedia Tokoh Pendidikan Islam Mengenai Tokoh Pendidikan di Dunia Islam dan Indonesia, (Ciputat: PT. Ciputat Press Group, 2010).
Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan pemikiran, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1993).
Suharto, Toto, Epistemologi Sejarah Kritis Ibn Khaldun, (Yogyakarta:Fajar Pustaka Baru,2003).
Sulistiyo, Hermawan, Pemikiran Politik Islam: Islam, Timur Tengah dan Benturan Ideologi, (Jakarta: Grafika Indah, 2004).
Syam, Firdaus, Pemikiran Politik Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).
Yatim, Badri, Historiografi Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997)
Diterbitkan
2023-07-03
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 983 times

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

<< < 1 2