Tradisi Mappatamma' pada Masyarakat Desa Julumate'ne Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa (Stuudi Unsur-unsur Budaya Islam)

  • Ummul Fadilah -
    (ID)
  • Susmihara
    (ID)
  • Nuraeni S Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
Kata Kunci: Mappatamma’, Qur’an, Nilai

Abstrak

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana unsur-unsur budaya Islam dalam tradisi mappatamma’ pada masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa? Pokok masalah tersebut selanjutnya di breakdown ke dalam beberapa sub masalah atau pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimanakah eksistensi tradisi mappatamma’ pada masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa? 2) Bagaimanakah prosesi pelaksanaan tradisi mappatamma’ pada masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa? 3) Bagaimanakah nilai budaya Islam dalam tradisi mappatamma’ pada masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa?

Jenis penelitian ini termasuk penelitian budaya dengan menggunakan Pendekatan Historis, Pendekatan Agama, Pendekatan Antropologi dan Pendekatan Sosiologi, selanjutnya data yang digunakan adalah data kualitatif, data penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan yang pengumpulan datanya dilakukan secara langsung pada lokasi yang menjadi objek penelitian. Dalam usaha menelusuri sumber data ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode pelaksanaan penelitian ini adalah deksriptif yang menjelaskan atau memaparkan secara rinci mengenai karakteristik keadaan dari objek penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, tradisi mappatamma’ adalah sebuah tradisi yang lahir sebagai dampak dari pergulatan Islamisasi Sulawesi Selatan dan kreativitas masyarakat muslim, khususnya Bugis-Makassar yang terwujud dalam penanaman Islam secara mendalam terhadap masyarakat, memiliki pengaruh tersendiri bagi pemerhati dari tradisi ini. Kedua, prosesi pelaksanaan tradisi mappatamma’ pada masyarakat Desa Julumate’ne terbagi menjadi tiga tahapan, yakni pra pelaksanaan, pelaksanaan tradisi, dan pasca pelaksanaan. Ketiga, tradisi mappatamma’ yang sarat akan makna dan pesan mengekspresikan sistem nilai yang dianut oleh masyarakat, mengandung banyak nilai-nilai Islam, diantaranya ada nilai religi, nilai sosial kemasyarakatan, serta nilai pendidikan dan ilmu pengetahuan yang penting untuk diungkap dan terus dijalankan dalam kehidupan ini.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abdullah, Taufik. Islam dan Masyarakat, Jakarta: LP3S, 1996.
Al-Jumbulati, Ali, Dirasatun Muqaaranatun Fit-Tarbiyyatil Islamiyyah, di
terjemahkan oleh M. Arifin, Perbandingan Pendidikan Islam, Cet. I:
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1994.
Aminudin, Apresiasi Karya Seni Musik Daerah Nusantara, Bandung: Sarana Ilmu Pustaka, 2009.
Antara, Made, Keragaman Budaya Indonesia Sumber Inspirasi Inovasi Industri Kreatif, Skripsi, Universitas Udayana: 2018.
Asiba, “Nilai Dakwah Pada Acara Mappatamma Al-Qur’an di Desa Amola
Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar”, Skripsi, Makassar,
2018.
Baharuddin, Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan, Jurnal Iain Pontianak, 2015.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi. IV,
Cet,I: Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Herimanto dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2009.
Herskovit, Melville J, Cultural Dynamics. USA: Alfred A. Knopf,1964.
Iswan, “Tradisi Mappatamma’ Mengaji Pada Masyarakat di Desa Lapeo
Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar” Skripsi,
Makassar,2017.
Jumadi, “Beberapa Aspek Negara dan Hukum Dalam Sistem Adat Bugis”, Jurnal Jurisprudentie 5, no. 2, 2018.
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Juz 26, Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2011.
Kementrian Agama RI, Mushaf An-Nur Al-Qur’anul Karim dan Terjemahnya ,
Jakarta: Maktabah Al-Fatih, 2015.
Kementrian Agama RI, Al-qur’anil Karim dan Terjemahannya, Jakarta: Insan
Media,2013.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. V. Cet. 1;Jakarta: Balai Pustaka, 2016.
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Koenjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi, Jakarta: UI Press, 1994.
Koenjaraningrat. Pengantar Antropologi, Cet. II; Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.
Larry A. Samovar,dkk, Komunikasi Lintas Budaya, Jakarta: Salemba Humanika, 2014.
Mappangar, Suardi dan Irwan Abbas, Budaya Bugis Makassar, (Makassar:
Lamacca Press, 1998).
Mappangara, Suriadi, Glosarium Sulawesi Selatan, cet I. Makassar: BPNST
Makassar.2007.
Mundzir, Chaerul, “Tradisi Mappanre Temme di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru” Skripsi, Makassar, 2013.
Nasution, Harun. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I. Jakarta: UI Press, 1979, 1985), h.24
Nasrah, St, Mahasiswa dan Pembaharuan, cet I, Yogyakarta, Grha Guru, 2004.
Nizar, Samsul, Sejarah dan Pergolakan Pemikiran Pendidikan Islam, Potret Timur Tengah, Era Awal dan Indonesia, cet. I: Padang : Quantum Teaching, 2005.
Sanre, Abd. Jabbar Hijaz Daeng, Adat Istiadat Gowa, Cet I, Yogyakarta: Arti
Bumi Intaran, 2020.
Sewang, Ahmad M. Islamisasi Kerajaan Gowa, Cet. I : Jakarta; Yayasan Obor
Indonesia,2003.
Sidi Gazalba, Asas Kebudayaan Islam, Kuala Lumpur, Bulan Bintang, 1978.
Diterbitkan
2024-12-17
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 1561 times

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 > >>