TASAWUF MODERN MENURUT HAMKA; STUDI ANALISIS TERHADAP TASAWUF KLASIK

  • Achmad Reza Hutama Universitas Darussalam Gontor
    (ID)
  • Rif'at Husnul Ma'afi Universitas Darussalam Gontor
    (ID)
  • Muhammad Izzuddin Al-Qossam Universitas Darussalam Gontor
    (ID)
Kata Kunci: Tasawuf, Modern, Hamka, Perbedaan, Tasawuf Klasik

Abstrak

Tasawuf sudah berkembang di Dunia Islam sejak abad ke-2 Hijriah. Banyak di antara tokoh sahabat dan tabi’in yang merupakan kelompok tasawuf, diantaranya adalah Abu Ubaidah Al-Jarrah, Abu Dzar Al-Ghifari, Salman Al-Farisi, Abdullah Ibn Mas’ud, dan masih banyak lagi. Mulanya tasawuf muncul sebagai kritik atas berbagai problematika yang terjadi dalam kehidupan. Entah itu kecintaan kaum bangsawan yang berlebihan terhadap harta kekayaan, maupun perdebatan tiada akhir dari para ahli agama tentang hal-hal sepele. Maka hadirlah sebagian golongan yang ingin menjauhi permasalahan duniawi itu untuk menyendiri dan mendekatkan diri pada Allah swt. Niat awal mereka baik. Namun seiring berjalannya waktu, dengan bercampurnya kebudayaan, tradisi, serta pemikiran dari peradaban non-Arab, maka pengamalan tasawuf itu mulai berubah. Tidak lagi berjalan sesuai dengan syariat Islam, bahkan mulai melenceng jauh. Dan tasawuf semacam itulah yang dipahami oleh umat muslim dunia saat ini. Hasilnya adalah pandangan yang salah terhadap tasawuf. Maka dalam tulisan ini, penyusun ingin mencoba menjelaskan konsep ‘tasawuf modern’ yang digagas Hamka serta memberikan perbedaannya dengan konsep tasawuf klasik. Dengan metode penelitian kepustakaan, penyusun menemukan terdapat kebaruan prinsip dalam konsep Hamka. Beliau tidak lagi menganggap bahwa tasawuf adalah menjauhi dunia dan mendekatkan diri pada Allah saja, namun bahkan merupakan pendekatan diri dengan Allah tanpa meninggalkan dunia.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abdullah. (2013). Studi Tentang Modernisme Indonesia. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 14-34.

Al-Kumayi, S. (2013). Gerakan Pembaruan Tasawuf di Indonesia. Theologia, 247-278.

Anwar, R. (2009). Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.

Bagir, H. (2019). Mengenal Tasawuf. Jakarta: Noura Books.

Basori, R. (2008). The Founding Father; Pesantren Modern Indonesia, Jejak Langkah KH A. Wahid Hasyim. Jakarta: Inceis.

Basuni, I. (1911). Nasy'ah al-Tasawuf al-Islamiy. Mesir: Daar Al-Ma'arif.

Chamami, R. (2010). Pendidikan Neomodernisme: Telaah Pemikiran Fazlur Rahman. Semarang: Walisongo Press.

Hamka. (2016). Taswuf Modern. Jakarta: Republika.

Nasution, H. (1973). Falsafah dan Mistisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Nasution, H. (1996). Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.

Surakhmad, W. d. (2003). Mengurai Benang Kusut Pendidikan: GLobalisasi dan Tantangannya untuk Reformasi Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tamara, N. (1996). Hamka di Mata Hati Ummat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Umarie, B. (1996). Sistematika Tasawuf. Solo: Ramadlani.

Diterbitkan
2021-06-30
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 582 times