PERSEPSI TAREKAT KHALWATIYAH YUSUFIYAH TENTANG AYAT-AYAT ZIKIR (SUATU KAJIAN LIVING QUR’AN)

  • Muhammad Nawir Faried Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Achmad Abubakar UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Rahmi Damis UIN Alauddin Makassar
    (ID)
Kata Kunci: Tarekat Khalwatiyah Yusufiyah, Living Quran, Ayat-Ayat Alquran

Abstrak

Pokok masalah penelitian ini adalah Pemahaman Jamaah Tarekat Khalwatiyah Yusufiyah tentang ayat-ayat al-Qur’an yang dijadikan landasan berzikir kepada Allah swt., pokok masalah tersebut selanjutnya dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 1) bagaimana Sejarah tarekat Khalwatiyah Yusufiyyah 2) Bagaimana Makna ayat-ayat al-Qur’an yang dijadikan landasan dalam berzikir menurut Tarekat Khalwatiyah Yusufiyah? 3) Bagaimana Implementasi  Tarekat Khalwatiyah Yusufiyah terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang dijadikan landasan dalam berzikir? Jenis penelitian adalah kajian lapangan (field research) yang sifatnya kualitatif-deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah tafsir, sosio-historis, dan Sufistik. Sumber data penelitian ini adalah syekh atau mursyid Tarekat Khalwatiyah Yusufiyah, khalifah dan pengikutnya. Metode pengumpulan datanya ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lalu teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman penafsiran terkait ayat-ayat al-Qur’an tentang zikir oleh Tarekat Khalwatiyah Yusufiyah yang dijadikan landasan untuk berzikir (misal, QS al-Ahzab/33:41-42) memiliki perbedaan dengan para mufasir dari lafal z\ikran kas\i>ra> (zikir sebanyak-banyaknya). Sedangkan QS al-Syu>ra/42:11 dan QS al-Baqarah pengikut Tarekat Khalwatiyah Yusufiyah sama dengan yang diutarakan oleh para mufasir. Pengamalan pengikut Tarekat Khalwatiyah Yusufiyah melakukan zikir setiap saat, setiap waktu, dan setiap hari. Setelah shalat fardu, berzikir, berdoa secara jahar maupun sir, khususnya pada malam jum’at berdasarkan arahan dari Mursyid Pengaruhnya membuat mereka  rajin salat, keimanannya bertambah, akhlak perilakunya baik, solidaritas ke sesama manusia baik, jiwa sosialnya tinggi. Implikasinya, semoga dapat memberikan wawasan tentang zikir kepada setiap orang, khususnya jamaah tarekat Khalwatiyah Yusufiyah. Dan kepada Mursyid dan atau khalifah agar memberikan (menambah) pengajaran mengenai pemahaman tentang ayat-ayat al-Qur’an tentang zikir.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Al-Qur’an al-Karim
Ahmad, A. Kadir. (2003). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Makassar: Indobis Media Center.
Al- Alusi. al-Husaini, Syihabuddin Mahmud bin ‘Abdillah. (1415 H). Ruh al-Ma’ani Fi Tafsir al-Qur’an al-‘Azim wa al-Sab’u al-Masani. Bairut: Dar al-Kitab ‘Ilmiyah.
Alba, Cecep. (2012). Tasawuf dan Tarekat: Dimensi Esoteris Ajaran Islam. Bandung: Remaja Rosdakasrya.
Aminah, Sitti.(2019). Eksistensi Jama’ah Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassari. Yogyakarta: Trusmedia Publishing.
Anwar Rasihon dan Solihin, Mukhtar Ilmu Tasawuf, Cet. III; Bandung: Pustaka Setia, 2006.
Cahya, Suryana. (2007). Materi Diklat Kompetensi Pengawas. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Tenaga Kependidikan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hamka, Buya. (2015). Tafsir al-Azhar. Jakarta: Gema Insani.
Kementerian Agama. (2013). al-Qur’an dan Terjemahnya. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
al-Qurtubi, Al-Khazraji Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakr bin Farah al-Ansari. Jami’ al-Ahkam al-Qur’an: Tafsir al-Qurtubi.
Masyhuri, A. Azis. (2014). Ensiklopedi 22 Aliran Tarekat dalam Tasawuf. Surabaya: Imtiyaz.
Nasir S, Muh. (2011). “Perkembangan Tarekat Dalam Lintasan Sejarah Islam Di Indonesia”, Jurnal Adabiyah, No. 1.
al-Damsyiq, Al-Nu’mani Abu Hafs Sirajuddin ‘Umar bin ‘Ali bin ‘Adili al-Hanbali. (1998) al-Lubab fi ‘Ulum al-Kitab. Bairut: Dar al-Kitab ‘Ilmiyah.
Qami al-Naisaburi, Nizam al-Din al-Hasan bin Muhammad bin Hasan. Garaib al-Qur’an wa Ragaib al-Furqan.
Selamat, Kasmuri., dan Sanusi, Ihsan. (2012). Akhlak Tasawuf: Upaya Meraih Kehalusan Budi dan Kedekatan Ilahi. Jakarta: Kalam Mulia.
Shihab, M. Quraish. (2009). Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an. Jakarta:Lentera Hati.
---------------------------------. (2009). Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda Ketahui Dalam Memahami Ayat-Ayat al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sultan, Sahib. Syekh Yusuf al-Makassari: riwayat hidup karya dan ajarannya. Makassar: Al-Mahasin.
Al- Sa’labi, Abu Ishaq Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim. (2004). al-Kasyf wa al-Bayan Fi Tafsir al-Qur’an. Bairut: Dar al-Kitab al-‘Ilmiyah.
Al-Zuhaili, Wahbah. (2013). Tafsir Al-Munir : fil‘Aqidah wa al-Syari’a wa al-Manhaj (Terjemahan oleh. Abdul Hayyie al-Kattani). Jakarta : Gema Insani.
Diterbitkan
2022-12-31
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 298 times