Menurunkan Bakteri Total Coliform Wai Sauq Bantaran Sungai Mandar Dengan Chlorine Diffuser
Abstrak
Masyarakat Polewali Mandar sebagian mengandalkan wai sauq untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehingga diperlukan metode untuk menghasilkan baku mutu air layak konsumsi.. Alat chlorine diffuser diharapkan dapat membantu menangangani masalah air bersih sehingga kejadian diare tidak mengalami kenaikan setiap tahunnya terjadi di bantaran Sungai Mandar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifits penggunaan metode chlorine diffuser dalam menurunkan total coliform wai sauq yang dilakukan secara eksperimen berdasarkan pemberian dosis aplikasi waktu pengamatan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Teknik analisis yang digunakan adalah hasil uji laboratorium perbandingan terhadap Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 tahun 2017 dan rujukan pemeriksaan sebelumnya oleh Badan Lingkungan Hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas wai sauq mengalami penurunan kualitas berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yaitu pada pengamatan waktu kontak selama 1 jam jumlah bakteri total coliform mengalami penurunan. Untuk peningkatan kualitas wai sauq dapat dilakukan dengan menerapakan teknologi sederhana tepat guna yaitu chlorine diffuser yang sesuai dengan lingkungan perairan sungai.
Kata Kunci: Chlorinediffuser, Wai Sauq, Sungai Mandar.
Referensi
(1990). Peraturan menteri kesehatan nomor 416. jakarta: Menteri Kesehatan.
(2010). Peraturan menteri kesehatan. Jakarta: Menteri kesehatan RI.
Bambang G.A, F. K. (2014, agustus). Analisis cemaran bakteri coliform dan identifikasi echerichia coli pada air isi ulang. jurnal ilmiah farmasi, 1-10.
BLH. (2019). Laporan hasil uji air permukaan wai sauq. Polewali Mandar: BLH.
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit dan PP . (laporan hasil uji Air Permukaan Wai Sauq). 2019. Kementerian Kesehatan RI, Direktoral Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. makassar: 2019.
Kemenkes. (2017). Data dan Informasi profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Limboro, P. (2016). Laporan profil tahunan puskesmas. polewali mandar: puskesmas tinambung.
Peraturan menteri kesehatan. (2017). standar baku mutu kesehatan lingkungan . jakarta: 2017.
Retaningsih J.D, D. (2014, Desember). Model/Tekonologi buffer stock chlorine diffuse untuk SDK/KLB. Human Media, 8 ( 2), 13-21.
Ridwan, A. (2011). Mandar Nol Kilometer. Yogyakarta: 2011.
Rohim, M. (2006). Analisis penerapan metode kaporitisasi sederhana terhadap kualitas bakteriologis air PMA. semarang: program pscasarjana magister kesehatan lingkungan.
Rohman. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
S inayatus, Y. (2018). Studi Kualitas mikrobiologi air sumur gali sebelum dan sesudah menggunakan chlorine diffuser desa selabaya kecamatan kalimanah. jurnlal kesehatan lingkungan politeknik kesehatan kemenkes semarang, 1-8.
T.Vijaya Prasadini, N. M. (2019). The Future of Chlorine Disinfectant Choice in Rural Areas. International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering (IJITEE, 1-5.
Usna Juwita, Y. H. (2014). Jumlah bakteri coliform dan deteksi Escherichia coli. JOM FMIPA, 48-55.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##Informasi Hak Cipta
KEBIJAKAN HIGIENE : JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN (AKSES TERBUKA)
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).