Tepung Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L) Merr) Sebagai Feed Additive Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)

  • Dela Heraini Heraini Universitas Tanjungpura
    (ID)
Kata Kunci: Burung Puyuh, Feed Additive, Tepung Umbi Bawang dayak

Abstrak

Burung puyuh merupakan unggas yang memiliki ukuran tubuh sedang dan relatif tidak bisa terbang seperti burung lainnya. Peningkatan populasi burung puyuh harus diimbangi dengan manajemen pemeliharaan yang baik, khususnya pada fase pertumbuhan. Alternatif untuk meningkatkan performa pertumbuhan adalah dengan memberikan feed additive dalam ransum, salah satunya adalah umbi bawang dayak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia, (L) Merr) sebagai feed additive terhadap performa pertumbuhan burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 7 ekor burung puyuh sehingga jumlah total burung puyuh 175 ekor. Adapun perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pakan komersial (PK) dan tepung umbi bawang dayak (TUBD) terdiri dari P0 (100% PK), P1 (100 % PK + 1% TUBD), P2 (100 % PK + 2% TUBD), P3 (100 % PK + 3% TUBD), dan P4 (100 % PK + 4% TUBD). Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, bobot induk pertama bertelur. Hasil analisis sidik ragam (Anova) menunjukkan bahwa pemberian tepung umbi Bawang Dayak berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap performa pertumbuhan burung puyuh meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, bobot induk pertama bertelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan tertinggi terjadi pada P0 (100%PK) = 115,90 gram/ekor/minggu; pertambahan bobot badan tertinggi terjadi pada P2 (100%PK + 2% TUBD) = 22,70 gram/ekor/minggu, konversi pakan terendah terjadi pada P4 (100% PK + 4% TUBD) = 5,28, dan bobot badan 123,4 gram/ekor. Pemberian Tepung Umbi Bawang Dayak (TUBD) untuk meningkatkan performa pertumbuhan burung puyuh pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan bobot induk pertama bertelur tidak berpengaruh signifikan.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Allama, H., Sofyan, O., Widodo, E., dan Prayogi, H.S. 2012. Pengaruh penggunaan tepung ulat kandang (Alphitobius diaperinus) dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 22(3), 1-8.

Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Babula, P., R. Mikelova., R., Patesil, D., Adam, V., Kizek, R., Havel, L., and Sladky, Z. 2005. Simultaneous Determination of 1,4-Naphtoquinone, Lwsone, Juglone and Plumbagin by Liquid Chro, Atography with UV Detection. Makalah Biomed, 149(1), 25-28.

Diarra, S.S. and Tabuaciri, P. 2014. Feeding management of poultry in high environmental temperatures. International Journal of Poultry Science, 13(11), 657-661.

Ensminger, M.E. 1991. Animal Science. 9th Ed. International Publisher, Inc, Denville, Illinois.

Fathul, F., Tantalo, S., Liman., dan Purwaningsih, N. 2013. Pengetahuan Pakan dan Formulasi Ransum. Buku Ajar. Bandar Lampung: Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Fauzi, M.F., Anang, A., dan Sujana, E. 2016. Kurva pertumbuhan puyuh (Coturnix-coturnix japonica) betina umur 0-6 minggu galur warna coklat generasi 3. Students s-Journal, 5(4).

Ferket, P.R and Gernet, A.G. 2006. Factors that affect feed intake of meat bird: A Review. Journal Poultry, 5(10), 905-911.

Galingging, R.Y. 2009. Bawang dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai tanaman obat multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 15(3), 16-18.

Hara, H., Maruyama, N., Yamshita, S., Hayashi, Y., Lee, K. H., Bastow, K.F., Chairul., Marumoto, R., and Imakura, Y. 1997. Elecanacin, a novel naphtoquinone from the bulb of Eleutherine Americana. Journal Chem. Pharm. Bull, 45(10), 1714-1716.

Kartadisastra, H.R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius, Jakarta.

Khalil, M.M. 2015. Use of enzymes to improve feed conversion efficiency in japanese quail fed a lupin-based diet. Thesis. Perth: Faculty of Science The University of Western Australia.

Murwani, R., Sutrisno, C. I., Endang, K., Tristiarti., dan Fajar, W. 2002. Kimia dan Toksiologi Pakan. Diktat Kuliah Kimia dan Toksiologi Pakan. Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang (Tidak Dipublikasikan).

Nuningtyas, Y.F. 2014. Pengaruh penambahan tepung bawang putih (Allium sativum) sebagai aditif terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Jurnal Ternak Tropika, 15(1), 21-30.

Perry,T.W., Cullison, A. E. and Lowrey, R. S. 2005. Feed and Feeding. 6nd Ed. Pearson Education, Inc. Upper SaddleRiver, New Jersey.

Robinson, T. 1995. Kandungan Senyawa Organik Tumbuhan Tinggi. Terjemahan oleh Kosasih Padmawinata. Institut Teknoogi Bandung, Bandung.

Sharon, N., Anam, S., dan Yuliet. 2013. formulasi krim antioksidan ekstrak etanol bawang hutan (Eleutherine palmifolia L. Merr). Jurnal of Natural Science, 2(3), 111-122.

Suprijatna, E dan Natawihardja, D., 2005. Pertumbuhan organ reproduksi ayam ras petelur dan dampaknya terhadap performans produksi telur akibat pemberian ransum dengan taraf protein berbeda saat periode pertumbuhan. Jurnal Ilmu ternak dan Veteriner, 10(4), 260-267.

Suprijatna, E., Atmomarsono, U., dan Kartasudjana, R. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Suroto, H.S dan Eldha, S. 2007. Analisa kandungan kimia dan pemanfaatan bawang tiwai (Eleutherine Americana Merr) untuk bahan baku industri. Jurnal Riset Teknologi Industri. 1(2), 22-27.

Winarno. FG. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wuryadi, S. 2013. Beternak Puyuh. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Diterbitkan
2023-06-04
Bagian
Article
Abstrak viewed = 406 times