Analisis Pengaruh Penambahan Tepung Isi Rumen Sapi Dalam Ransum Ayam Layer Terhadap Kualitas Putih Telur
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sampai sejauh mana pengaruh penambahan tepung isi rumen sapi dalam ransum ayam petelur terhadap kualitas putih telur. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam petelur fase produksi berjumlah 48 ekor, berumur Sembilan bulan, dan strain” super Harco C.P 306” yang berasal dari PT.Charoen Pokhpan Jaya Farm, Jakarta.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 4 × 2 dengan tiga kali ulangan (Steel and Torrie, 1980). Factor pertama adalah jenis ransom, yang terdiri dari R-1 yaitu ransum tanpa menggunakan tepung isi rumen sapi, R-2 adalah ransum yang mengandung 2,5 % tepung isi rumen sapi, R-3 adalah ransom yang mengandung 5 % tepung isi rumen sapi, R-4 adalah ransom yang mengandung 7,5 % tepung isi rumen sapi. Sedangkan faktor kedua adalah jenis alas kandang yang terdiri dari Sekam Padi dan Slat. Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah ketebalan kerabang, berat kerabang. Hasil menunjukkan bahwa : 1) penggunaan tepung isi rumen sapi sampai tingkat 7,5 % didalam ransum ayam petelur tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata terhadap berat albumen (putih telur), 2) Interaksi antara jenis ransum dan alas kandang yang digunakan tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata terhadap berat albumen (putih telur).
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Abbas, M. H. 1982. Pengaruh Beberapa ingkat Phospor dan Protein Ransum terhadap Performance Ayam Broiler pada Kandang alas Kawat dan Litter. Tesis. Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Amrullah, I. K. 1984. Kerabang telur penentu keuntungan. Majalah Ayam dan Telur. Jakarta. No.1:22-23
Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. P.T. Gramedia. Jakarta.
Anggorodi, R.1985. Kemajuan Mutakhir Dalam Ilmu Nutrisi Ternak Unggas. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Anonymous. 1978. Laporan Survey Masalah Penanganan Telur Direktorat Jendral Peternakan. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Hariana. 1987. Pengaruh Pemanfaatan Daun Ubi Kayu dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur. Tasis Fakultas Peternakan , Universitas Hasanuddin Ujung Pandang.
York. Sarwono, B., Murtidjo, B.A., dan Daryanto, A. 1985. Telur Pengawetan dan Manfaatnya. P.T. Penebar Swadaya Anggota IKAPI. Jakarta.
Soerman, 1981. Hubungan Antara Produksi Telur Jumlah Ayam dan Luas Lantai Kandang Pada Usaha Peternakan Ayam Petelur yang menggunakan Sistem Litter di Kota Madya Ujung Pandang. Skripsi. Fakultas ILMU-Ilmu Pertanian. Univesitas Hasanuddin. Ujung Pandang.
Steel, R.G. and Torrie, J.H. 1980. Principles and Procedures of Statistics. Mc Graw Hill Book Company Inc. New York.
Santoso, U. 2001. Effect of Sauropus androgynus Extract on Organ Weight, Toxicity and Number of Salmonella sp and Escherichia coli of Broilers Meat. B I P P, 7 (2): 162-169.
Santoso, U. 2005. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Katuk Dalam Ransum Terhadap Produksi, Kadar Nitrogen dan Forsor, dan Jumlah Koloni Mikrobia pada Feses Ayam Petelur. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis, 30 (4): 237-241.
Santoso, U and Sartini. 2001. Reduction of Fat Accumulation in Broiler Chickens by Sauropus Androgynus (Katuk) Leaf Meal Supplementation. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 14: 346-350.
Santoso, U., Suharyanto and Handayani, E 2001. Effects of Sauropus Androgynus (Katuk) Leaf Extract on Growth, Fat Accumulation and Fecal Microorganismse in Broiler Chickens. J I T V, 6: 220-226.
Santoso, U., Suteky, T., Heryanto dan Sunarti. 2002. Pengaruh Cara Pemberian Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Terhadap Penampilan Dan Kualitas Karkas Ayam Pedaging. J I T V, 7: 143-148.
Togatorop, M.H. 1980. Pengaruh Pemeliharaan di Atas Lantai Kawat V.S. Lantai Litter Dengan Pemberian Ransum yang Mengandung Berbagai Tingkat Energi Terhadap Performancs Ayam Broiler. Tesis Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
(1) Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
(2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (mis., Mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya tersebut. publikasi awal dalam jurnal ini.
(3) Penulis harus menandatangani perjanjian transfer hak cipta ketika mereka telah menyetujui bukti akhir yang dikirim oleh Jurnal ilmu dan industri peternakan sebelum publikasi.