KHIDMAH: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Sosialisasi dan Pendampingan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga

2025-02-01T12:30:14+00:00

Penggunaan minyak goreng pada skala rumah tangga merupakan kebutuhan dasar karena banyak makanan diproses melalui penggorengan. Minyak bekas penggorengan sering kali dibuang sembarangan, yang menyebabkan kerusakan lingkungan karena minyak ini tergolong limbah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada warga rumah tangga dalam memanfaatkan limbah minyak goreng bekas agar memiliki nilai guna daripada dibuang sembarangan atau dikonsumsi dalam kondisi tidak layak. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada para pelaku rumah tangga dengan memberikan pendampingan pembuatan sabun dari limbah minyak goreng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu service learning dimana penyampaian materi dengan praktik langsung pembuatan sabun serta sesi tanya jawab sebagai wujud partisipasi aktif. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mengetahui dampak dari limbah minyak goreng bagi kesehatan dan lingkungan serta masyarakat dapat mengetahui cara mendaur ulang minyak goreng bekas agar bisa dijadikan sabun.

Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran PAI di Pondok Pesanren Al-Markaz Al-Islami Darul Istiqamah Sinjai

2025-02-01T12:24:35+00:00

Media pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran untuk memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, salah satu media yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah majalah dinding (mading). Pendampingan ini bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui pembuatan media pembelajaran dan dapat mengetahui atau memahami media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan peneliti dalam pengabdian ini adalah metode PAR (Participatory Action Research) yang memiliki tiga tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi. Pengabdian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Markaz Al-Islami Darul Istiqama Sinjai. Adapun subjek dalam pengabdian ini yaitu peserta didik sebanyak 24 orang. Hasil yang diperoleh dari awal sampai akhir pengabdian yaitu peserta didik sudah mampu membuat media pembelajaran berbentuk majalah dinding (mading) dan sudah memahami kegunaan media dalam proses pembelajaran.

Peningkatan Perilaku Kerja Sama Anak Usia Dini Melalui Metode Diskusi Kelompok di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Minasa Upa

2025-02-01T13:59:01+00:00

Perkembangan sosial pada anak khususnya dalam perilaku kerja sama sangat penting distimulasi sejak dini, karena merupakan hal yang mendasar pada anak dalam berinteraksi dengan orang sekitarnya. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku kerja sama setelah penerapan metode diskusi kelompok pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk service learning ini dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Minasa Upa Kota Makassar dengan jumlah partisipan sebanyak 10 anak. Instrumen yang digunakan berupa lembar kerja kegiatan Pengurutan Ukuran Hewan, lembar observasi ketercapaian perilaku kerja sama anak dan lembar evaluasi keterlaksanaan intervensi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan anak mampu meningkatkan perilaku kerja sama dalam kelompok. Hasil temuan dalam pengabdian ini menunjukkan bahwa penerapan metode diskusi kelompok efektif dalam merangsang interaksi sosial dan kolaborasi diantara anak-anak yang menjadi fondasi dasar untuk bekerja sama dan meningkatkan keterampilan sosial mereka dimasa depan.

Workshop Strategi dan Implementasi Pengelolaan Laboratorium IPA yang Efektif: Program Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Guru IPA/Fisika dan Tenaga Laboratorium Kabupaten Gowa

2025-02-01T14:29:47+00:00

Workshop "Strategi dan Implementasi Pengelolaan Laboratorium IPA yang Efektif" merupakan pengabdian kepada masyarakat berbasis service learning, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru IPA/Fisika dan tenaga laboratorium di Kabupaten Gowa dalam pengelolaan laboratorium. Fokus utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman menyeluruh mengenai manajemen alat, bahan, dan lingkungan laboratorium agar dapat mendukung proses pembelajaran yang berkualitas serta meminimalkan risiko kecelakaan. Metode pengabdian yang digunakan adalah metode service learning yang terdiri atas tiga tahapan utama yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini menunjukkan bahwa respon peserta kegiatan terhadap teknis dan muatan kegiatan berada pada tingkat sangat baik, respon kesesuaian materi berada pada tingkatan sangat sesuai, serta ada peningkatan pemahaman peserta terkait pengelolaan laboratorium IPA setelah mengikuti kegiatan workhshop. Dengan demikian, pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh peserta workshop diharapkan dapat diimplementasikan di laboratorium sekolah.

Penguatan Kompetensi Sosial Emosional Bagi Peserta Didik untuk Mencegah Kerentanan Sebagai Korban dan Pelaku Bullying

2025-02-01T14:55:05+00:00

Kegiatan pengabdian masyarakat melalui penguatan kompetensi sosial emosional untuk mencegah kerentanan pelajar tingkat sekolah dasar sebagai korban dan pelaku bullying ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya mencegah bullying baik sebagai korban maupun pelaku. Metode pengabdian masyarakat melalui sosialisasi, edukasi dan bermain peran. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman. Penguatan ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap monitoring dan evaluasi. Pertama, tahap persiapan, dilakukan melalui observasi peserta didik di sekolah, identifikasi masalah, penetapan bentuk penguatan. Kedua, melakukan penguatan kompetensi sosial emosional sesuai tahapan usia anak. Ketiga, monitoring dan evaluasi melalui evaluasi terhadap daya serap peserta didik dan evaluasi terhadap proses kegiatan. Hasil penguatan menunjukan terjadi peningkatan pada aspek responsible decision making mencapai 95%, pada aspek relationship skill mencapai 92% kemudian pada aspek social awarness berjumlah 90% sedangkan self management mencapai 87%. Sementara dari sisi kegiatan, peserta memberikan apresiasi positif; baik dari sisi kejelasan penyampaian materi, media dan perangkat pendukung yang digunakan serta metode kegiatan dipandang menyenangkan.

Implementasi Media Pembelajaran Matematika Berbasis Augmented Reality pada Materi Transformasi Geometri di SMA Insan Cendekia Syech Yusuf Gowa

2025-02-01T17:31:53+00:00

Augmented Reality (AR) merupakan teknologi inovatif yang mampu menghadirkan objek virtual tiga dimensi dalam dunia nyata, sehingga memberikan pengalaman belajar interaktif. Media pembelajaran berbasis AR berpotensi membantu peserta didik memahami konsep abstrak dalam transformasi geometri secara lebih jelas dan menarik. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memfasilitas proses belajar peserta didik pada materi geometri transformasi menggunakan media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR). Kegiatan dilaksanakan di SMA Insan Cendekia Syech Yusuf dengan tiga tahapan utama, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan, dilakukan pengembangan media pembelajaran AR dan penyusunan perangkat pembelajaran. Tahap pelaksanaan mencakup pengenalan konsep transformasi geometri dan praktik langsung penggunaan media pembelajaran AR oleh peserta didik. Tahap evaluasi dilakukan dengan tes hasil belajar dan kuesioner untuk mengukur efektivitas dan respons peserta didik terhadap kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 74, dengan kategori baik. Selain itu, rata-rata respons peserta didik terhadap pelaksanaan pendampingan sebesar 72,36, yang termasuk dalam kategori positif. Temuan ini mengindikasikan bahwa pendampingan belajar berbasis AR mampu memberikan konstribusi positif bagi peserta didik. Dengan demikian, pendampingan belajar menggunakan media pembelajaran berbasis AR layak diterapkan dalam pembelajaran matematika.

Pendampingan Belajar Siswa dalam Memahami Determinan dan Invers Matriks

2025-02-01T19:22:24+00:00

Matematika merupakan mata pelajaran penting sebab bahasan di dalamnya saling berkaitan di setiap jenjangnya. Matriks menjadi salah satu bahasan dimana siswa melakukan banyak kesalahan dan mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep terkhusus determinan dan invers matriks. Pengabdian ini adalah pendampingan pembelajaran bagi siswa di MA Madani Alauddin Pao-Pao Sulawesi Selatan, yang bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan determinan dan invers matriks melalui media papan determinan dan invers matriks. Pengabdian ini dilakukan oleh mahasiswa dari Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar sebanyak 8 kali pertemuan, dengan menggunakan media papan determinan dan invers matriks untuk membantu siswa memahami konsep matriks khususnya determinan dan invers matriks. Pengabdian ini menghasilkan peningkatan pemahaman siswa terkait determinan dan invers matriks serta menghasilkan respons yang positif dari siswa dengan antusias yang ditunjukkan terhadap pendampingan belajar.

Pendampingan Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran E-Split Classroom untuk Memfasilitasi Kemampuan Literasi Matematika

2025-02-01T20:32:36+00:00

Pendidikan matematika saat ini terus menghadapi berbagai tantangan, terkhusus pada MTSN Kota batu yang kebanyakan peserta didiknya masih memiliki kemampuan literasi matematika yang rendah, hal ini disebabkan kurang efektifnya model pembelajaran yang diterapkan. Maka dari itu, perlunya diadakan pendampingan belajar agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika mereka. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah metode Service-Learning dalam pendampingan belajar ini dilakukan dengan pendekatan yang interaktif dan menyeluruh. Tujuan dari pendampingan belajar ini agar para peserta didik dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika mereka dengan menerapkan model pembelajaran E-Split Classroom. Hasil dari kegiatan pendampingan belajar yang telah dilakukan ialah terfasilitasinya kemampuan literasi matematika peserta didik, hal ini dibuktikan dengan dengan rata-rata 72,7 pada kategori tinggi. Dengan demikian, kegiatan pendampingan belajar direkomendasikan untuk dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dalam upaya menghadapi berbagai tantangan yang ada terkhusus pada dunia matematika. Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan meliputi pendampingan belajar secara berkala, pelatihan guru untuk mengoptimalkan model E-Split Classroom, serta monitoring, evaluasi, dan pengembangan materi ajar untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika peserta didik secara berkelanjutan.