Tradisi Mamose di Desa Topoyo Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah
Studi Komparatif Hukum Islam dan Hukum Adat
Abstrak
Pelaksanaan tradisi Mamose menjaga nilai kebersamaan antara masyarakat biasa dan para petinggi-petinggi daerah, namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kedudukan tradisi mamose di desa topoyo kecamatan topoyo kabupaten mamuju tengah dalam hukum Islam dan hukum adat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kedudukan tradisi mamose di desa topoyo, kecamatan topoyo, kabupaten mamuju tengah dalam hukum adat dan hukum islam. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif dimana peneliti mendeskripsikan suatu fenomena, objek, dan atau setting sosial yang kemudian diungkapkan dalam tulisan dalam bentuk naratif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa tradisi Mamose ini memiliki nilai kebersamaan yang dapat menyatukan dan merangkul masyarakat dalam sebuah upacara adat. Adapun nilai-nilai Islam yang terbangun dalam upacara tradisi Mamose yaitu nilai kerukunan, gotong royong dan nilai kebersamaan.
Referensi
Alim, Nur. “Al-Shafi’i Analytical Views on Ritual Pa’batte Tau: Evidence from Jeneponto, South Sulawesi.” Mazahibuna: Jurnal Perbandingan Mazhab 3, no. 1 (2021): 84–97. https://doi.org/10.24252/MH.V3I1.19565.
Alwi, Alwi, L Ahmad Zaenuri, and Siti Nurul Yaqinah. “Akulturasi Budaya Sasak Dan Ajaran Islam Dalam Tradisi Belangon Pada Proses Penyembuhan Penyakit.” Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 8, no. 1b (2023): 771–78. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/jipp.v8i1b.1323.
Amalia, Putri, and Abdul Rahman Hi. Abdul Qayyum. “Analisis ‘Urf Terhadap Tradisi Naung Ri Ere Sebagai Kepercayaan Tolak Bala Pasca Pernikahan: Studi Kasus Di Manipi Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab 4, no. 1 (2023): 149–62. https://doi.org/10.24252/shautuna.vi.30264.
Amir, Sapri, and Irfan Lewa. “Mappasoro’ Tradition in Mandar; an ’Urf Analysis.” Mazahibuna: Jurnal Perbandingan Mazhab 3, no. 1 (2021): 76–83. https://doi.org/10.24252/MH.V3I1.19303.
Ayukhaliza, Dinda Asa. Urgensi Tauhid Dalam Menyikapi “Tradisi” Yang Dianggap Sebagai Local Wisdom (Kearifan Lokal). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, n.d.
Baharuddin, Muammar Bakry. “Tradisi Sayyang Pattu’du’ Dalam Peringatan Maulid Di Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar.” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab Dan Hukum 2, no. 1 (2021): 16–27. https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i1.17431.
Darmiyanto, Darmiyanto, and Azman Arsyad. “Konsep Belis Dalam Tradisi Perkawinan Masyarakat Di Manggarai Timur; Perspektif Perbandingan Mazhab Hanafi Dan Al-Syafi’i.” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab 2, no. 2 (2021): 421–28. https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i2.19180.
Digdoyo, Eko. “Kajian Isu Toleransi Beragama, Budaya, Dan Tanggung Jawab Sosial Media.” JPK (Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan) 3, no. 1 (2018): 42–59. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24269/jpk.v3.n1.2018.pp42-59.
Dkk, Goenawan Monoharto. Seni Tradisional Sulawesi Selatan. III. Makassar: Lamacca Press, 2005.
Hada, Heriya, and Abdul Syatar. “Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Massorong Baki Perspektif Hukum Islam.” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab 3, no. 1 (2019): 76–85. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/shautuna.vi.24102.
Haif, M Abu. Sejarah Indonesia Pertengahan. Cet. I. Alauddin University Press, 2014.
Hasan, Hamzah. “Tradisi Kaboro Coi Di Desa Sakuru Monta, Bima; Analisis Hukum Islam.” Mazahibuna: Jurnal Perbandingan Mazhab, December 15, 2020, 179–93. https://doi.org/10.24252/MH.V2I2.17973.
Khalid, Idham. Sejarah Benteng Kajumangibang (Benteng Pertahanan Terakhir Di Mandar Tahun 1907-1908). Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2016.
Margahana, Helisia, and Eko Triyanto. “Membangun Tradisi Enterpreneurship Pada Masyarakat.” Jurnal Ilmiah Edunomika 3, no. 02 (2019): 300–309. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29040/jie.v3i02.497.
Mattulada. Kebudayaan Kemanusiaan Dan Lingkungan Hidup. Hasanuddin University Press, 1997.
Neonnub, Fransiska Idaroyani, and Novi Triana Habsari. “Belis: Tradisi Perkawinan Masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara (Kajian Historis Dan Budaya Tahun 2000-2017).” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya 8, no. 01 (2018): 107–26. https://doi.org/http://doi.org/10.25273/ajsp.v8i01.2035.
Nuruddin, Nuruddin, and Nur Nahar. “Nilai-Nilai Budaya Upacara Mappacci Dalam Proses Pernikahan Adat Suku Bugis Di Desa Labuahan Aji Kecamatan Trano Kabupaten Sumbawa.” Jurnal Ilmiah Mandala Education 8, no. 2 (2022): 1372–79. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.58258/jime.v8i2.3122.
Rusni., Muh Saleh Ridwan. “Kahi’ Pura Sebagai Pernikahan Passampo Siri’ Studi Kasus Di Sinjai; Analisis Perbandingan Imam Mazhab Dan Hukum Adat.” Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab Dan Hukum 2, no. 2 (2021): 340–47. https://doi.org/10.24252/SHAUTUNA.V2I2.19446.
Suparno, Suparno, Geri Alfikar, Dominika Santi, and Veronika Yosi. “Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara Ditengah Arus Globalisasi Melalui Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang.” Jurnal Pekan: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 3, no. 1 (2018): 43–56. https://doi.org/https://doi.org/10.31932/jpk.v3i1.144.
Syafrita, Irmalini, and Mukhamad Murdiono. “Upacara Adat Gawai Dalam Membentuk Nilai-Nilai Solidaritas Pada Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Barat.” Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 22, no. 2 (2020): 151–59. https://doi.org/https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n2.p151-159.2020.
Sztompka, Piotr. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup, 2007.
Winarno, Herimanto dan. Ilmu Social & Budaya Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##