Rekonstruksi Pembagian Warisan Islam Melalui Pendekatan Keadilan Gender
Abstrak
Keadilan dalam pembagian warisan antara laki-laki dan perempuan terus menjadi topik diskusi yang relevan dan berkelanjutan. Pandangan tradisional yang dianut oleh sebagian kalangan klasik berpendapat bahwa pembagian warisan antara laki-laki dan perempuan, yang tertulis dalam Surah An-Nisa’ ayat 11, adalah final dan tidak dapat diubah. Perubahan terhadap ketentuan ini dianggap menyimpang dari syariah. Sebaliknya, kaum kontemporer melihat pembagian tersebut sebagai aturan yang harus dikontekstualisasikan sesuai dengan perkembangan zaman dan dinamika sosial yang ada. Pemikiran progresif dalam hal ini dipelopori oleh para pegiat gender yang menganggap bahwa fiqih mawaris masih memiliki bias gender. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pembagian harta warisan yang lebih adil dan sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia melalui pendekatan teori gender. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif analitis, dengan fokus pada isu pembagian warisan yang berlaku 1:2 untuk laki-laki dan perempuan. Analisis data dilakukan dengan menelaah dalil-dalil warisan melalui pendekatan sosio-historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembagian warisan dalam Islam yang mengacu pada rasio 1:2 tidaklah final. Dalam konteks masyarakat yang terus berubah, pembagian tersebut dapat disesuaikan menjadi 1:1 atau bahkan 2:1. Penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman kontekstual terhadap teks-teks syariah agar tujuan dari hukum Islam dapat tercapai, yakni keadilan yang seimbang bagi semua pihak. Dengan pendekatan ini, diharapkan sistem warisan dapat beradaptasi dengan nilai-nilai keadilan gender yang lebih progresif dalam masyarakat modern.
Referensi
Ahyani, Hisam, Haris Maiza Putra, Muharir Muharir, Farhatun Sa’diyah, Dien Kalpika Kasih, Naeli Mutmainah, dan Armelia Prakasa. “Prinsip-Prinsip Keadilan Berbasis Ramah Gender (Maslahah) Dalam Pembagian Warisan Di Indonesia.” Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH) 5, no. 1 (2023): 73–100. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol5.iss1.art6.
Aminah, Siti. “Stratifikasi Sosial dalam Perkawinan Masyarakat Islam Sasak (Studi Pada Perkawinan Masyarakat Desa Sengkerang, Lombok Tengah).” Jurnal Sosiologi Agama 11, no. 2 (2017): 209–28. https://doi.org/10.14421/jsa.2017.%25x.
Arif, Zahra Zaini. “Peran Ganda Perempuan dalam Keluarga Pespektif Feminis Muslim Indonesia.” Indonesian Journal of Islamic Law 1, no. 2 (2019): 97–126. https://doi.org/10.35719/ijil.v1i2.195.
Asni, Asni. “Membongkat Akar Bias Gender dalam Hukum Islam (Telaah Fiqh Perempuan Perspektif Sejarah Sosial Hukum Islam).” AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan 9, no. 1 (2016): 17–45. https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/almaiyyah/article/view/332.
Dardum, Abdulloh. “Contextual Approach Abdullah Saeed dan Aplikasinya Terhadap Ayat Cadar.” Kaca 8, no. 2 (2018): 85–96. https://www.neliti.com/publications/285189/contextual-approach-abdullah-saeed-dan-aplikasinya-terhadap-ayat-cadar.
Elkarimah, Mia Fitriah. “Linguistik Syahrur Merekostruksi Hukum Islam.” MASLAHAH (Jurnal Hukum Islam dan Perbankan Syariah) 6, no. 2 (2015): 131–50. https://doi.org/10.33558/maslahah.v6i2.1192.
Enggineer, Asghar Ali. The Qur’an Women and Modern Society. Terj. Agus Nuryanto. Yogyakarta: Lkis, 2007.
Hanani, Tifa. “Kuasa Semu Laki-laki dalam Pengakuan Pariyem, Malam Terakhir, dan Baju: Kajian Bandingan Berparas Feminisme.” SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya 3, no. 1 (2021): 85–98. https://doi.org/10.15642/suluk.2021.3.1.85-98.
Hidayat, Surya, Murjani Murjani, dan Lilik Andar Yuni. “Transformasi Kewarisan Jahiliyah dan Kontekstualisasi Hukum Kewarisan di Indonesia.” Jurnal Tana Mana 3, no. 2 (2022): 227–43. https://doi.org//10.33648/jtm.v3i2.320.
Istifhama, Lia. “Strategi Bertahan dan Modal Sosial Pedagang Pasar Tradisional Swasta dalam Perspektif Ekonomi Islam.” Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam 8, no. 2 (2017): 217–39. https://doi.org/10.58223/syaikhuna.v8i2.3162.
Jalil, Dul. “Penyimpangan Hukum Waris di Indonesia.” Al-Mizan: Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam 6, no. 1 (2022): 1–19. https://doi.org/10.33511/almizan.v6n1.1-19.
Kaukab, M Elfan. “Al-Qur’an dalam Pemahaman Muslim Kontemporer.” Syariati: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hukum 7, no. 1 (2021): 33–42. https://doi.org/10.32699/syariati.v7i1.1850.
Magdalena, R. “Kedudukan Perempuan dalam Perjalanan Sejarah (Studi tentang Kedudukan Perempuan dalam Masyarakat Islam).” Harakat An-Nisa: Jurnal Studi Gender Dan Anak 2, no. 1 (2018). https://ojp.e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/index.php/an-Nisa/article/view/116.
Muchit Muzadi dan Abdurrahman Wahid. “Intepretasi Ajaran Agama Berkaitan Relasi Laki-laki dan Perempuan.” Tabloit Sehat, 1999.
Muchlisin, Anas Rolli. “Penafsiran Kontekstual: Studi Atas Konsep Hierarki Nilai Abdullah Saeed.” MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 1, no. 1 (2016): 19–30. https://doi.org/10.24090/maghza.v1i1.693.
Muhammad, Husein. Fiqh Perempuan: Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender. Yogyakarta: Lkis, 2001.
Murtadlo, Muhammad Ali. “Keadilan Gender dalam Hukum Pembagian Waris Islam Perspektif the Theory of Limit Muhammad Syahrur.” Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman 6, no. 1 (2018): 76–89. https://doi.org/10.52431/tafaqquh.v6i1.132.
Musafa’ah, Suqiyah. “Kontekstualisasi Pemikiran Waris Abdullah Saeed dalam Hukum Kewarisan di Indonesia.” Islamica: Jurnal Studi Keislaman 9, no. 2 (2015): 447–78.
Negara, Muhammad Adres Prawira. “Keadilan Gender dan Hak-Hak Perempuan dalam Islam.” Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies 2, no. 2 (2022): 74–88. https://doi.org/10.15575/azzahra.v2i2.15840.
Noviani, Mutiara Cahya, dan Azis Muslim. “Wanita Karir: Analisis QS. Al-Ahzab: 33 Berbasis Teori Double Movement.” Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam dan Interdisipliner 8, no. 1 (2023): 1–16. https://doi.org/10.30603/jiaj.v8i1.3374.
Nurmilasari, Devi, dan Yoyo Hambali. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Hukum Waris Adat Di Desa Margajaya Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.” MASLAHAH (Jurnal Hukum Islam dan Perbankan Syariah) 11, no. 1 (2020): 13–32.
Pahroji, Dedi. “Kedudukan Anak Tiri dan Anak Angkat dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 489 K/AG/2011 dihubungkan dengan Sistem Hukum Waris Islam.” Jurnal Hukum Positum 4, no. 1 (2019): 14–35. https://doi.org/10.35706/positum.v4i1.3005.
Rahman, Fazlur. Neomodernisme Islam, Metode dan Alternatif, peny. Taufik Adnan Amal. Bandung: Mizan, 1987.
Raikhan, Raikhan. “Fiqh Al Ta’wil Wa Al Tafsir.” Alamtara: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam 2, no. 1 (2018): 28–43. https://doi.org/https://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/alamtaraok/article/view/232.
Ridha, Imam Muhammad Rasyid. Tafsir al Quran al-Hakim (Tafsir Al-Manar). Beirut: Daar al-Fikr, 2007.
Rifai, Rifai, dan Lukman S Thahir. “Pandangan Islam dan Sains Tentang Warisan.” Prosiding Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society (KIIIES) 5.0 1, no. 1 (2022): 503–8. https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/kiiies50/article/view/1129.
Saeed, Abdullah. Interpreting the Qur’an: Towards a contemporary approach. London and New York: RoutledgE, 2006.
Saputra, Hendri. “Pemikiran Musdah Mulia Tentang Kepemimpinan Politik Perempuan.” Manthiq 1, no. 2 (2016). https://doi.org/10.29300/mtq.v1i2.328.
Shaikh, N.M. Woman in Muslim Society. New Delhi: Kitab Bhavan., 1991.
Sulistiani, Siska Lis. “Analisis Maqashid Syariah dalam Pengembangan Hukum Industri Halal di Indonesia.” Law and Justice 3, no. 2 (2019): 91–97. https://doi.org/10.23917/laj.v3i2.7223.
Syaifuddin, Muhammad Irfan. “Konsepsi Marital Rape dalam Fikih Munakahat.” Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum 3, no. 2 (2018): 171–90. https://doi.org/10.22515/alahkam.v3i2.1399.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##