CyberAffair: Fenomena Perselingkuhan Di Era Digital Perspektif Kaidah Fiqh

  • Al Fakhri Zakirman IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
    (ID)
  • Rifky Mei Manda IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
    (ID)
  • Siti Rohana IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
    (ID)
  • Revi Mariska IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
    (ID)
Kata Kunci: Cyberaffair, Era digital, Kaidah fiqh

Abstrak

Fenomena cyberaffair atau perselingkuhan digital merupakan salah satu dampak negatif perkembangan teknologi di era digital, di mana hubungan emosional dan romantis dapat terbentuk melalui media sosial, aplikasi pesan, atau platform daring lainnya. Artikel ini membahas fenomena ini dari perspektif kaidah fiqh dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan sebagai panduan dalam menangani masalah ini berdasarkan prinsip-prinsip hukum Islam. Beberapa kaidah yang relevan termasuk al-ashlu fil asyaa’i al-ibahah (dasar dari segala sesuatu adalah boleh), kaidah idzajtama’a al-haram wa al-halal ghalaba al-haram (jika berkumpul halal dan haram maka dihukumi haram) dar'ul mafasid muqaddam ‘ala jalbil mashalih (mencegah kerusakan lebih diutamakan daripada menarik manfaat), adh-dharar yuzal (bahaya harus dihilangkan), Melalui prinsip-prinsip ini, artikel menekankan pentingnya mencegah perselingkuhan digital karena dampaknya yang dapat merusak moralitas, hubungan pernikahan, dan kehidupan sosial. Kesimpulannya, Islam memberikan panduan yang jelas untuk menjaga batasan-batasan interaksi digital guna menghindari kerusakan yang lebih besar dalam kehidupan pribadi dan keluarga.

Referensi

Ahmad Muthi uddin. “Fenomena Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga.” Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam 3, no. 2 (2021). https://doi.org/10.33367/legitima.v3i2.1538.

AL-FAIRUZ, MOH. HAIDAR. “Tinjauan Hukum Islam tentang Perselingkuhan Penyebab Perceraian di Pengadilan Agama Depok.” UNUSIA, 2021.

Anantya, Avvyat. “Perceraian di Era Digital: Kasus Perselingkuhan Menjadi Tren di Media Sosial dan Dampaknya.” SABANA (Sosiologi, Antropologi, dan Budaya Nusantara) 3, no. 2 (n.d.): 102. https://doi.org/10.55123/sabana.v3i2.3313.

Anwar, Miftakhul. “Kaidah Fiqih Bila yang Halal Bercampur dengan yang Haram.” Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam 20, no. 2 (2021). https://doi.org/10.47467/mk.v20i2.643.

APJII. “Survei APJII Pengguna Internet di Indonesia.” Apjii.or.Id, no. March (2023).

Arif, Nik Muhammad, dan Mohamad Tedy Rahardi. “Analisis Fatwa Mui No. 24 Tahun 2017 Tentang Hukum Dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial.” Al-’Adalah: Jurnal Syariah dan Hukum Islam 6, no. 2 (2021).

Arifandi, Firman. “Tinjauan Kaidah Fikih terhadap Fatwa MUI tentang Hukum Autopsi.” Majalah Sainstekes 9, no. 2 (2023). https://doi.org/10.33476/ms.v9i2.2869.

Dhora, Sony Tian, Ofi Hidayat, M. Tahir, Andi Asy’hary J. Arsyad, dan Ahmad Khairul Nuzuli. “Dakwah Islam di Era Digital: Budaya Baru ‘e-Jihad’ atau Latah Bersosial Media.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 17, no. 1 (2023). https://doi.org/10.35931/aq.v17i1.1804.

Effendi, Deden. “Tinjauan Sosiologi Hukum Tentang Kepatuhan Hukum Masyarakat Terhadap Undang-Undang Wakaf.” Asy-Syari’ah 22, no. 1 (2020). https://doi.org/10.15575/as.v22i1.8931.

Erina Mariana, Azhar, Ahmad Sanusi Luqman. “Perceraian Akibat Perselingkuhan Melalui Media Sosial Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat.” Mediation: Journal of Law 1, no. 2 (2022).

Fajri, Khairul, dan Mulyono. “Selingkuh sebagai salah satu Faktor Penyebab Perceraian.” Jurnal Studi Hukum Islam 6, no. 1 (2017).

Farida, Baiq Hija. “Qaidah Khusus Dalam Ekonomi Islam.” The Journal Of Pelita Nusa 1, no. 1 (2021).

Gonzalez-Quijano, Yves. “Islam in the Digital Age: E-Jihad, Online Fatwas and Cyber Environments.” Archives de sciences sociales des religions, no. 134 (2006). https://doi.org/10.4000/assr.3479.

GUSHAIRI, S.H.I, MCL Hakim Pengadilan Agama Rangkasbitung. “Sumber-sumber kaidah-kaidah fikih: al-Kitab, al-Sunnah, atsar sahabat dan tabi’in, dan ijtihad fuqaha` pada furû’ dan juz`iyyât,” n.d.

Halid, Wildan. “Konseling Keluarga Islam Berwawasan Gender.” Al-INSAN Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam 1, no. 1 (2020).

Jalil, Abdul. “Manajemen Konflik dalam Keluarga Relevansinya dalam Membentuk Keluarga Sakinah.” Al Magashidi: Jurnal Hukum Islam Nusantara. 4, no. 1 (2021).

Junaedi, Mahfudz. “Fenomena Perceraian dan Perubahan Sosial.” YINYANG: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak 13, no. 2 (2018). https://doi.org/10.24090/yinyang.v13i2.2018.pp259-283.

Muhajarah, Kurnia. “Perselingkuhan Suami Terhadap Istri dan Upaya Penanganannya.” Sawwa: Jurnal Studi Gender 12, no. 1 (2017). https://doi.org/10.21580/sa.v12i1.1466.

Muhammad Rezeki Rachmatullah. “Pelakor Dalam Perspektif Hukum Munakahat.” Al-Marjan: Journal of Islamic Family Law 1, no. 1 (2023).

Muiz, Abdul. “Landasan Dan Fungsi Al-Qawa’Id Al-Fiqhiyyah Dalam Problematika Hukum Islam.” Al-Afkar Journal 3, no. 1 (2020).

Najmuddin, Alfan Haydar, Nur Khamimah, dan Naifa Salma Ufaira. “Perceraian di Era Digital: Pengaruh Media Sosial dan Teknologi.” Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan 1, no. 4 (2023).

Salazar. “Selingkuh Sebagai Salah Satu Faktor Penyebab Perceraian (Ananlisis Putusan No.3958/Pdt.G/2012.PA.Sby. Perspektif Maqashid Syariah).” עלון הנוטע 66, no. 3 (2012).

Shaleha, Rinanda Rizky Amalia, dan Iis Kurniasih. “Ketidaksetiaan : Eksplorasi Ilmiah tentang Perselingkuhan.” Buletin Psikologi 29, no. 2 (2021). https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.55278.

Statistik, Badan Pusat. “Data Jumlah Perceraian Menurut Provinsi dan Faktor, 2023,” 2024.

Susilowati, Anggi Yus, dan Andi Susanto. “Strategi Penyelesaian Konflik dalam Keluarga di Masa Pandemi Covid-19.” Hasanuddin Journal of Sociology, 2021. https://doi.org/10.31947/hjs.v2i2.12859.

Ulum, Miftahul. “Fiqh Mu’amalah Dalam ‘Dakwah’ Ekonomi.” Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan 1, no. 02 (2017).

Utomo, Setyo. “Tantangan Hukum Modern di Era Digital.” JURNAL HUKUM MEDIA BHAKTI 1, no. 1 (2020). https://doi.org/10.32501/jhmb.v1i1.5.

Zainudin, Moh. “Hak Dan Kewajiban Suami dan Istri Ditinjau dari Hukum Islam Indonesia.” Jurnal Jendela Hukum 4, no. 2 (2021). https://doi.org/10.24929/fh.v4i2.1421.

أبوعطاء الله, عائشة. “قاعدة ‘الضرر يزال’ وتطبيقاتها من خلال فتاوى الشاطبي.” مجلة ابن خلدون للدراسات والأبحاث 2, no. 1 (2023). https://doi.org/10.56989/benkj.v2i1.193.

احمد, هاشم عمر, جمال حمەکریم محمود, dan عطا علي عبدالمحمد. “استخدام وسائل التواصل الاجتماعية بين سد الذريعة و فتحها (السناب شات) أنموذجاً.” Halabja University Journal 8, no. 4 (2023). https://doi.org/10.32410/huj-10498.

الحفظي, سميرة. “قاعدة درء المفاسد مقدم على جلب المصالح وأثرها في النوازل الطبية المعاصرة.” مجلة ابن خلدون للدراسات والأبحاث 3, no. 7 (2023). https://doi.org/10.56989/benkj.v3i7.406.

الشهراني, سحمي بن فايز بن هويدي. “التطبيقات الفقهية لقاعدة درء المفاسد مقدم على جلب المصالح في مكان العدة.” مجلة الأندلس للعلوم الإنسانية والاجتماعية, 2024. https://doi.org/10.35781/1637-000-089-006.

العمر, نديرة طارق. “نماذج من القواعد الفقهية وتطبيقاتها في أحكام وسائل التواصل الاجتماعي.” مجلة العلوم الإسلامية 6, no. 4 (2024). https://doi.org/10.26389/ajsrp.d050623.

الفخراني, هناء صلاح عبد الله. “تطبيق قاعدة الضرر يزال من خلال مقصد حفظ النفس - جائحة كورونا أنموذجاً - دراسة فقهية مقارنة.” الدراية 23, no. 23 (2023). https://doi.org/10.21608/drya.2023.334415.

Diterbitkan
2024-09-30
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 370 times