https://tes-ojs.uin-alauddin.ac.id/index.php/sipakalebbi/issue/feedJURNAL SIPAKALEBBI2024-12-27T02:49:11+00:00Rosminisipakalebbi@uin-alauddin.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>JURNAL SIPAKALEBBI </strong>is a scholarly journal published and funded by Pusat Studi Gender dan Anak (Center for Gender and Child Studies) LP2M Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. The journal publishes 2 issues each year regarding current issues in gender or child regionally or globally.</p>https://tes-ojs.uin-alauddin.ac.id/index.php/sipakalebbi/article/view/52053MICROORGANISMS AS RISK FACTORS AND PROTECTION OF WOMEN'S REPRODUCTIVE HEALTH: AN ANALYSIS OF THE CURRENT LITERATURE2024-12-24T02:29:58+00:00Hafsan Hafsanhafsan.bio@uin-alauddin.ac.idAyu Febriyanti60300121040@uin-alauddin.ac.idAndi Nur Hanisa60300116057@uin-lauddin.ac.idSabilla Suryaning Amanda60300116031@uin-alauddin.ac.id<p style="font-weight: 400;">Kesehatan reproduksi wanita sangat dipengaruhi oleh hubungan kompleks antara mikroorganisme dan tubuh, di mana mikroorganisme patogen dan menguntungkan memainkan peran penting. Mikroorganisme patogen, seperti <em>Chlamydia trachomatis</em>, <em>Neisseria gonorrhoeae</em>, dan <em>Gardnerella vaginalis</em>, umumnya dikaitkan dengan infeksi saluran reproduksi, yang dapat menyebabkan kondisi seperti vaginosis bakterial (BV) dan penyakit menular seksual (PMS). Kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk infertilitas dan masalah kehamilan. Di sisi lain, mikroorganisme menguntungkan, terutama spesies Lactobacillus, berkontribusi pada kesehatan vagina dengan menjaga pH asam dan menghasilkan zat antimikroba yang melindungi dari invasi patogen. Ulasan ini membahas peran mikroorganisme sebagai faktor risiko sekaligus agen pelindung dalam kesehatan reproduksi wanita. Mengkaji pengaruh variasi hormon, praktik sanitasi, kontrasepsi, dan faktor gaya hidup terhadap komposisi mikrobiota vagina. Selain itu, potensi terapi probiotik untuk mengembalikan keseimbangan mikrobiota dan mencegah infeksi juga dieksplorasi. Memahami dinamika ini dapat memberikan informasi untuk strategi terapeutik yang lebih terarah dan efektif dalam meningkatkan kesehatan reproduksi. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengoptimalkan terapi probiotik, mengembangkan intervensi yang dipersonalisasi, dan memanfaatkan kemajuan teknologi multi-omik untuk memperjelas interaksi antara mikrobiota dan kesehatan.</p>2024-12-24T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://tes-ojs.uin-alauddin.ac.id/index.php/sipakalebbi/article/view/52984IDENTIFIKASI FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG INTERNALISASI NILAI DALAM PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA BUGIS DI SULAWESI SELATAN2024-12-27T02:49:11+00:00Muchlisah Muchlisahicha.muchlisah@gmail.com<p>Problematika maraknya perilaku tawuran dan perilaku kriminal remaja di Kota Makassar, menjadi alasan untuk menelusuri sejauh mana internalisasi nilai dalam keluarga Bugis diterapkan dalam pengasuhan anak. Gambaran penerapan internalisasi nilai akan dihadapkan pada berbagai faktor yang memengaruhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung proses internalisasi nilai dalam pengasuhan anak pada keluarga Bugis yang berdomisili di wilayah Sulawesi Selatan.</p> <p>Responden dalam penelitian ini sebanyak 31 keluarga yang terdiri dari responden ayah (n=31), ibu (n=31), dan anak remaja (n=31). Pemilihan responden penelitian menggunakan metode <em>purposive sampling</em> dengan tujuan untuk mengidentifikasi keluarga yang benar-benar merupakan suku Bugis. Selain itu penambahan responden keluarga dalam penelitian ini menggunakan metode <em>snowball sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara, observasi bagi keluarga yang dapat dijangkau secara langsung dan penyebaran survey terbuka bagi keluarga yang tidak terjangkau. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi MAXQDA versi 2018.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor pendukung dan penghambat dalam proses internalisasi nilai. Adapun faktor pendukung diantaranya melibatkan kualitas dan kuantitas interaksi orang tua-anak, penggunaan bahasa daerah, adanya dasar agama pada anak, teknologi informasi, dan visi orang tua. Sementara faktor penghambat meliputi pengaruh lingkungan, perkembangan teknologi, kualitas hubungan orang tua-anak, jarak antara orang tua dengan anak, dan pengetahuan orang tua tentang budaya.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci: <em>Faktor Pendukung, Faktor Penghambat, Internalisasi Nilai, Pengasuhan, Keluarga Bugis</em>.</p>2024-12-27T02:46:58+00:00##submission.copyrightStatement##