Waterfront City dengan Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan Di Kota Parepare
Abstrak
Kota Pare-Pare atau biasa disebut dengan julukan “Pare-Pare Kota Pelabuhan” merupakan kota terbesar
kedua di Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di pesisir barat Pulau Sulawesi dan 20 persen
wilayahnya merupakan daerah pantai. Maka dari itu, kawasan pesisir pantai Kota Pare-Pare merupakan
wilayah yang dapat dikembangkan agar dapat menjadi kawasan yang produktif dan efesien. Sebagai
upaya dalam meminimalisir kerusakan serta mewujudkan kawasan yang berproyeksi hingga masa depan
maka dalam upaya pengembangan waterfront city menerapkan pendekatan arsitektur berkelanjutan
pada sistem sirkulasi dan penggunaan material agar dapat mewujudkan kawasan kota tepi pantai dengan
sirkulasi yang efesien yang saling terhubung dalam pencapaian dari pusat kota menuju kawasan dan
antar fungsi pada kawasan serta pemanfaatan material yang berkelanjutan.
Referensi
Sulawesi Selatan: Dinas Komunikasi, Informatika, S. dan P. P. S. (2018). Kota Pare-Pare. Tersedia pada: https://sulselprov.go.id/pages/des_kab/24. Diakses: 25 Mei2021.
Ishomuddin, M.(2014) Perancangan sea world di kawasan Wisata Bahari lamongan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Li, F. et al. (2005). Comprehensive Concept Planning Of Urban Greening Based On EcologicalPrinciples: A Case Study In Beijing, China,” Landscape and Urban Planning, 72(4),hal. 325–336. http://Doi 10.1016/j.landurbplan.2004.04.002.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License