Pusat Pengelolaan Garam di Jeneponto dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakuler
Abstrak
Dalam sektor industri garam, kabupaten Jeneponto menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS) Jeneponto memiliki lahan seluas 622,66 Ha, jumlah unit usaha sebesar 850 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 2.345 orang dan hasil produksi 21.316,00 ton. Hal ini merupakan potensi besar dalam perkembangan produksi garam di Indonesia terkhusus di Sulawesi Selatan serta memiliki nilai kebudayaan beragam termasuk dalam bentuk rumah tradisional daerah. Maka dari itu, bangunan Pusat Pegelolaan Garam di Jeneponto akan mengacu pada pendekatan Arsitektur Neo-Vernakuler dalam hal filosofi dan estetika bentuk bangunan. Dengan luas areal 29.300 m2 , perancangan Pusat Pengelolaan Garam ini memiliki beberapa fasilitas gedung yang terdiri dari gedung pabrik, kantor pengelola, masjid, dan cafetaria termasuk parkir, taman, dan tanah lapang. Komponen strukturnya menerapkan struktur bentang lebar yaitu dari strukur bawah terdapat pondasi tapak dan sloof, struktur tengah terdiri dari dinding, kolom, dan ringbalk, struktur atas mengaplikasikan struktur atap cremona atau lebih dikenal dengan struktur rangka pipa baja. Pemilihan filosofi bentuk dari rumah tradisional Jeneponto (Balla Kambara) dengan pendekatan arsitektur neo-vernakular diharapkan menjadi upaya
dalam melestarikan budaya lokal terkhusus di Jeneponto sendiri. Disisi lain dari segi nilai keislaman diharapkan bahwa pengaruh budaya tidak akan lepas dari identitas daerah dan akan selalu terikat dalam satu kesatuan.
Referensi
BPS Kabupaten Jeneponto. (2017). Kabupaten Jeneponto Dalam Angka (Jeneponto Regency In Figures), Jeneponto : BPS Kabupaten Jeneponto.
Mustofa. Turjono, Edy. (2015). Analisis Optimalisasi Terhadap Aktivitas Petani Garam Melalui Pendekatan Hulu Hilir Di Penambangan Probolinggo, 46-57.
Azis, Hidayat. (2017). Strategi Pengelolaan Produksi Garam di Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan, Tesis, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, 15-71.
Sambo P, Rivaldy. (2017). Pengelolaan Terpadu Tambak Garam Dan Artemia Di Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, Tesis, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, 1345.
George, Tegai. (2016). Teori Arsitektur Neo-Vernakular. 51-67.
Varson V, Chach. (2015). Kantor Gubernur Papua Barat Daya di Kota Sorong: Arsitektur NeoVernakular, Skripsi, Universitas Sam Ratulangi, 106-111.
Fajrine, Ghina dkk. (2017). Penerapan Konsep Neo-Nernakular pada Stasiun Pasar Minggu, Skripsi, Universitas Trisakti, 85-91.
Saputra, Rido dkk. (2017). Pusat Kebudayaan Minangkabau di Kota Padang dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernacular, Skripsi, Universitas Riau, 1-8.
Neufert, Ernest.1996. Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Neufert Ernest. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
https://kbbi.web.id, diakses 18 Juli 2018.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/14/204555326/kebutuhan-garam-nasional-capai-42-jutaton-per-tahun, diakses 16 Mei 2019.
https://1.bp.blogspot.com/hpvuiawuou/wfpscxahi/aaaaaaaaacc/3tvyj1ogzou3dwxgt8xydfwiou0jrm2aclcb/s1600/img_0311.jpg, diakses 17 Mei 2019.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License