Penerapan Arsitektur Eklektik Dalam Perancangan Waterfront Cottage Di Pantai Pasir Putih Papua Barat
Abstrak
Objek wisata pantai Pasir Putih di Papua Barat merupakan objek wisata rekreasi dan religi yang sarat akan nilai sejarah sehingga menjadi andalan wisatawan yang berkunjung ke Papua Barat. Objek wisata ini menawarkan keindahan alam pantainya yang unik dengan air lautnya yang memiliki tiga warna). Namun aspek pengelolaan Pantai Pasir Putih masih belum dikelola secara profesional oleh pemerintah, dan kurangnya kesadaran masyarakat setempat. Perancangan ini bertujuan untuk menunjang keberadaan objek wisata Pantai Pasir Putih. Sebagai syarat untuk mengembangkan daya tarik objek wisata tersebut, perlu dikembangkan fasilitas yang dapat mewadahi setiap aktivitas masyarakat lokal dan wisatawan di objek wisata tersebut. Prinsip perancangan Arsitektur Eklektik adalah memadukan gaya dan unsur arsitektur tradisional Papua dan arsitektur Skandinavia dalam perancangan bangunan. Prosesnya melalui tahapan metode analisis dan sintesa data sehingga menghasilkan rancangan akomodasi berupa cottage dengan beberapa fasilitas pendukung seperti taman/ruang terbuka hijau, tempat rekreasi, tempat bermain anak, dan tempat olah raga voli pantai. Diharapkan perancangan ini dapat menjadi fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan akomodasi di objek wisata Pantai Pasir Putih sekaligus meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan dengan menggunakan desain yang menampilkan keindahan masa lalu dan masa kini dalam bentuk bangunan, ornamen. , bahan dan teknik pewarnaan sehingga menjadi ciri khasnya yang berbeda dengan tempat wisata lainnya.
Referensi
Candra, M. R. et. al. (2018). Penerapan Konsep Scandinavian Pada Interior Bangunan Cottage, Bali. E-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana, 3(2).
Christian, Lallo. et. al. (2016). Persepsi Wisatawan Terhadap Fasilitas Infrastruktur Di Pantai Pasir Putih Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Barat, 181-188.
Devi, N. S., dan Subiyantoro, H. (2020). Komparasi Penerapan Arsitektur Tradisional Papua Pada Elemen Fasad Resort. … Jurnal Mahasiswa Arsitektur, 1(2), 183–189.
Fauziah, Nur. (2014). Karakteristik Arsitektur Tradisional Papua. Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2 2014, 19–29.
Harisah, A. et. al. (2007). Eklektisisme Dan Arsitektur Eklektik, Prinsip dan Konsep Desain, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hematang, Y. I. P. et. al. (2014). Kearifan Lokal Ibeiya Dan Konservasi Arsitektur Vernakular Papua Barat. Indonesian Journal Of Conservation, Vol. 3. No. 1 – Juni 2014 [ISSN: 2252-9195] Hlm. 16—25.
Meutia, Z. D. (2019). Desain lansekap sebagai mitigasi bencana tsunami. Unimal Press, Banda Aceh.
Haryanto, H. S. (2019). Analisis Bahaya, Kerentanan Dan Risiko Bencana Tsunami Di Provinsi Papua Barat. Jurnal Alami (ISSN: 2548-8635), Vol. 3 No. 1, Tahun 2019.
Nasaningrum, G. O., dan Natalia, D. A. R. (2021). Pendekatan permukiman tradisional papua (silimo) pada perancangan pusat kebudayaan di kabupaten jayapura papua. Jurnal Arsitektur Zonasi Volume 4 – Nomor 3 – Oktober 2021.
Prajnawrdhi, T. A. (2005). Eclecticism Dalam Arsitektur Dalam Tulisan Charles Jenck: Toward Radical Eclecticism. Jurnal Permukiman Natah, vol. 3 No. 2 Agustus 2005: 62 - 101, 2(2005), 62–101. Rauza. (2020). Perancangan recreational waterfront di pesisir pantai ulee lheue (pendekatan mitigasi bencana).
Rumansara. E. H. (2015). Memahami kebudayaan lokal papua : suatu pendekatan pembangunan yang manusiawi di tanah papua. Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol.1, No.1. Februari 2015.
Supriyadi, B. (2008). Kajian Waterfront di Semarang. Enclosure, 7(1), 50–58.
Tangkuman, D. J., dan Tondobola, L. (2011). Arsitektur Tepi Air. Media Matrasain, 8(2), 40–54.
Titiheru, N. Y., dan Rogi, Octavianus H. A., (2015). Hotel Resort Di Tanjung Kasuari Sorong “ Arsitektur Eklektik .”, 39–45.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License