MISCONCEPTION ANALYSIS OF MATH CLASS VII USING THREE TIER-TEST

ANALISIS MISKONSEPSI MATERI MATEMATIKA KELAS VII MENGGUNAKAN THREE TIER-TEST

  • Akmal Riswandi UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Nursalam UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Baharuddin UIN Alauddin Makassar
    (ID)
Kata Kunci: Miskonsepsi, Materi Matematika, Three Tier-Test

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi apa saja yang dialami siswa pada materi matematika kelas VII SMP dan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi siswa pada materi matematika kelas VII SMP. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.  Subjek penelitian pada penelitian ini adalah 8 orang siswa kelas VII B SMPN 46 Makassar dengan teknik pengumpulan data yang terdiri dari tes diagnostik three tier-test, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil Three Tier-Test yang di berikan kepada siswa kelas VII B, teridentifikasi siswa mengalami miskonsepsi pada materi aljabar dengan kategori miskonsepsi dan miskonsepsi (fals positif). Miskonsepsi mayoritas terjadi pada semua materi aljabar yaitu: konsep aljabar, unsur-unsur aljabar, operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian. Selain itu juga ditemukan bahwa faktor-fakotr penyebab miskonsepsi siswa kelas VII B SMPN 54 Makassar yaitu kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep aljabar secara mendalam, kurangnya minat belajar siswa khusus aljabar, metode yang sering digunakan oleh guru yaitu metode ceramah, sehingga membuat siswa kesulitan memahami materi aljabar, dan prakonsep pra-aljabar.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

Pendidikan Matematika, UIN Alauddin Makassar

##submission.authorWithAffiliation##

Pendidikan Matematika, UIN Alauddin Makassar

##submission.authorWithAffiliation##

Pendidikan Matematika, UIN Alauddin Makassar

Referensi

Cahyani, C. A., & Sutriyono. (2018). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar bagi siswa kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga. JTAM: Jurnal Teori Dan Aplikasi Matematika, 2(1), 26–30. https://doi.org/10.31764/jtam.v2i1.257.

Gradini, E. (2016). Miskonsepsi dalam pembelajaran matematika sekolah dasar di dataran tinggi Gayo. Journal of Chemical Information and Modeling, 3(2), 52–60. https://doi.org/10.46244/numeracy.v3i2.209.

Harahap, F., & Ristiono. (2019). Identifikasi miskonsepsi peserta didik SMP negeri 15 Padang tentang materi sistem pencernaan makanan pada manusia menggunakan tes diagnostik two tier multiple choice. Choice. Atrium Pendidikan Biolog, 4(1), 84–95. https://dx.doi.org/10.24036/apb.v4i1.4939.

Hidayat, F. A., Irianti, M., & Fathurrahman. (2020). Analisis miskonsepsi siswa dan faktor penyebabnya pada pembelajaran kimia di kabupaten Sorong. Basa (Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran IPA), 1(1), 1–8. Retrieved from https://unimuda.e-journal.id/basa/article/view/456.

Ibrahim, M. (2019). Model pembelajaran P2OC2R untuk mengubah konsepsi IPA siswa. Sidoarjo: Zifatama Jawar.

Khairaty, N. I., Taiyeb, A. M., & Hartati. (2018). Identifikasi miskonsepsi siswa pada materi sistem peredaran darah dengan menggunakan three-tier test di kelas XI IPA SMA negeri Botonompo. Jurnal Naral Pendidikan, 6(1), 7–13. Retrieved from https://ojs.unm.ac.id/nalar/article/view/6037.

Maulini, S., Kurniawan, Y., & Muliyani, R. (2016). The three tier test untuk mengungkapkan kuantitatif siswa yang miskonsepsi pada konsep gaya pegas. JIPF: Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 1(2), 42–44. https://dx.doi.org/10.26737/jipf.v1i2.61.

Milenkovic, D. D., Hrin, N. T., Segedinac, D., Mirjana, & Horvat, S. (2016). Development of a three-tier test as a valid diagnostic toll for identification of misconceptions related to carbohydrates. Journal of Chemical Education, 40(30), 30–30. https://doi.org/10.1021/acs.jchemed.6b00261.

Nurkholis. (2013). Pendidikan dalam upaya memajukan teknologi. Jurnal Kependidikan, 1(1), 24–44. https://doi.org/10.24090/jk.v1i1.530.

Ojose, B. (2015). Students’ misconceptions in mathematics: analysis of remedies and what research says. Ohio Journal of School Mathematics, 72(7), 30–34.

Ritonga, N., Halimah, S. B. G., & Novi, F. S. (2017). Miskonsepsi guru biologi pada materi sistem ekskresi di SMA negeri se-kabupaten Labuhanbatu. Simbiosa, 6(2), 104–110. https://doi.org/10.33373/sim-bio.v6i2.1157.

Savitri, M. E., Mardiyana, M., & Subanti, S. (2016). Analisis miskonsepsi siswa pada materi pecahan dalam bentuk aljabar ditinjau dari gaya kognitif siswa kelas VIII di SMP negeri 2 Adimulyono kabupaten Kebumen tahun ajaran 2013/2014. Jurnal Pembelajaran Matematika, 4(4), 401–413. Retrieved from https://jurnal.uns.ac.id/jpm/article/view/10898.

Silviani, R., Muliyani, R., & Kurniawan, Y. (2017). Penerapan three tier test untuk mengidentifikasi kuantitas siswa yang miskonsepsi pada materi magnet. JIPF: Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 2(1), 10–11. https://dx.doi.org/10.26737/jipf.v2i1.197.

Taufiq, M. (2012). Remediasi miskonsepsi mahasiswa calon guru fisika pada konsep gaya melalui penerapan model siklus belajar (learning circle) 5e. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2), 198–203. https://doi.org/10.15294/jpii.v1i2.2139.

Tridayanti, E. P., & Yuliani. (2017). Profil miskonepsi dengan menggunakan three tier test pada submateri katabolisme karbohidrat. Bioedu, 6(3), 297–303. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu/article/view/20874.

Diterbitkan
2022-06-10
Bagian
Vol. 10 No. 1
Abstrak viewed = 169 times