Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada Aquatic Center di Kabupaten Bulukumba
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengembangkan kerangka desain bioklimatik untuk Pusat Akuatik Pantai Alam di Kabupaten Bulukumba, Indonesia, yang disesuaikan dengan kondisi iklim lembab setempat. Arsitektur bioklimatik, yang mengintegrasikan data iklim dan pertimbangan lingkungan ke dalam desain bangunan, digunakan untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan pengguna. Desain ini mencakup penggunaan ventilasi alami, pencahayaan alami, dan material lokal, yang terbukti efektif dalam menciptakan bangunan yang efisien energi dan berkelanjutan. Melalui analisis literatur dan studi kasus, penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip bioklimatik dapat mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan kenyamanan termal. Temuan ini menegaskan pentingnya pertimbangan iklim dalam desain arsitektur, terutama di daerah tropis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa desain bioklimatik tidak hanya relevan tetapi juga kritis untuk pembangunan fasilitas publik yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memantau kinerja jangka panjang dan penerapan pada tipe bangunan lain. Proyek ini memberikan model yang dapat diadaptasi untuk fasilitas publik di wilayah tropis lainnya, mendorong praktik desain yang lebih ramah lingkungan.
Referensi
Badan Standardisasi Nasional. (1992). SK SNI T-25-1991-03: Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion. Yayasan LPMB.
Fathy, H. (1986). Natural energy and vernacular architecture: Principles and examples with reference to hot arid climates. University of Chicago Press.
FINA. (2016). FINA facilities rules (2016 ed.). https://www.fina.org/sites/default/files/fina_facilities_rules_-_2016.pdf
Givoni, B. (1998). Climate considerations in building and urban design. John Wiley & Sons.
Gut, P., & Ackerknecht, D. (1993). Climate responsive building: Appropriate building construction in tropical and subtropical regions. SKAT Foundation.
Hasan, W. (2017). Perencanaan Gedung Neurologi Dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik [Unpublished bachelor's thesis]. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Hyde, R. (2000). Climate responsive design: A study of buildings in moderate and hot humid climates. E & FN Spon.
Jones, D. L. (1998). Architecture and the environment: Bioclimatic building design. Laurence King Publishing.
Krishan, A., Baker, N., Yannas, S., & Szokolay, S. V. (2001). Climate responsive architecture: A design handbook for energy efficient buildings. Tata McGraw-Hill Education.
Lechner, N. (2014). Heating, cooling, lighting: Sustainable design methods for architects (4th ed.). John Wiley & Sons.
Neufert, E. (2002). Data Arsitek Jilid 2. Erlangga.
Olgyay, V. (1962). Design with climate: Bioclimatic approach to architectural regionalism. Princeton University Press.
Olgyay, V. (1963). Design with climate: Bioclimatic approach to architectural regionalism. Princeton University Press.
Salmon, C. (1999). Architectural design for tropical regions. John Wiley & Sons.
Satria. (2020, July). Porprov 2022, KONI Sulsel beri jatah 19 cabor dipertandingkan di Sinjai. Insting Jurnalis.Com. https://www.instingjurnalis.com/2020/07/porprov-2022-koni-sulsel-beri-jatah-19-cabor-dipertandingkan-di-sinjai.html?m=1
Suaedy. (2019, January 1). Warga Serbu Obyek Wisata Lembah Biru di Desa Palambarae. Matarakyatmu.Com. https://matarakyatmu.com/2019/01/01/warga-serbu-obyek-wisata-lembah-biru-di-desa-palambarae/
Susanto, E. (2014). Pembelajaran Akuatik Prasekolah: Mengenalkan Olahraga Air Sejak Dini. UNY Press.
Yeang, K. (2006). Ecodesign: A manual for ecological design. Wiley-Academy.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License