Arsitektur Healing Environment untuk Rumah Sakit Perawatan Pasien Covid-19 di Makassar

  • Fajari Mustafa UIN alauddin
    (ID)
  • MW Universitas Islam Negeri Alauddin makassar
    (ID)
  • BA Universitas Islam Negeri Alauddin makassar
    (ID)
Kata Kunci: Rumah Sakit Khusus Perawatran Covid, Arsitektur Healing Evironment, Makassar

Abstrak

Abstrak_Kesehatan merupakan aspek penting dalam kemajuan kota dan pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan Undang-Undang Pokok Kesehatan No. 9 Tahun 1960 dan definisi WHO tahun 1975, kesehatan meliputi aspek jasmani, mental, dan sosial. Kota Makassar menghadapi tantangan besar dalam menyediakan layanan kesehatan, terutama dengan meningkatnya kebutuhan rujukan ke rumah sakit. Pandemi Covid-19, yang disebabkan oleh virus Corona, pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada Desember 2019 dan menyebar cepat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pandemi ini memerlukan langkah mitigasi, salah satunya pembatasan sosial sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020. Penelitian ini bertujuan merancang rumah sakit khusus perawatan pasien Covid-19 di Makassar dengan pendekatan arsitektur healing environment. Metode penelitian meliputi analisis tapak, pengumpulan data primer dan sekunder, serta sintesis konsep berbasis elemen desain yang mendukung pemulihan pasien. Hasilnya, desain rumah sakit mencakup pencahayaan alami, ventilasi optimal, dan integrasi elemen alam, yang terbukti meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis pasien serta mempercepat proses penyembuhan.

Referensi

Anonim. (1970). Tinjauan konsep healing environment. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Bihastuti, E. J. (2017). Penerapan healing environment pada perancangan sekolah dasar luar biasa bagian tunalaras. Arsitektura, 15(2), 87–96. https://doi.org/10.20961/arst.v15i2.12596

Buana, D. R. (2020). Analisis perilaku masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19) dan kiat menjaga kesejahteraan jiwa. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(3), 217–234. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15082

Coburn, A., Vartanian, O., & Chatterjee, A. (2017). Buildings, beauty, and the brain: A neuroscience of architectural experience. Journal of Cognitive Neuroscience, 29(9), 1521–1531. https://doi.org/10.1162/jocn_a_01146

Mansoor, A. Z. (2020). Kajian narasi pemerintah RI melalui konten grafis tentang pandemi Covid-19 pada kanal Twitter Kementrian Kesehatan RI. Wimba: Jurnal Komunikasi Visual, 11(1), 15–22. https://doi.org/10.5614/jkvw.2020.11.1.3

Nafisah, S. (2017). Perancangan sistem informasi pembayaran abodemen di UPTD Pasar Rajadesa. Jumantaka, 9(1), 34–40. http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jumantaka/article/view/262

Antony, N. D. (2020). Positif Corona di Makassar tembus 3.028. Terbanyak di Panakkukang. Journal of Chemical Information and Modeling, 4(43), 7–10. https://news.detik.com/berita/d-5074132/positifcorona-di-makassar-tembus-3028-terbanyak-di-panakkukang

Putri, D. H., Widihardjo, W., & Wibisono, A. (2013). Relasi penerapan elemen interior healing environment pada ruang rawat inap dalam mereduksi stres psikis pasien (Studi Kasus: RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang). ITB Journal of Visual Art and Design, 5(2), 108–120. https://doi.org/10.5614/itbj.vad.2013.5.2.2

Ristyawati, A. (2020). Efektifitas kebijakan pembatasan sosial berskala besar dalam masa pandemi Corona Virus 2019 oleh pemerintah sesuai amanat UUD NRI Tahun 1945. Administrative Law and Governance Journal, 3(2), 240–249. https://doi.org/10.14710/alj.v3i2.240-249

Sari, S. M. (2004). Peran warna pada interior rumah sakit berwawasan ‘healing environment’ terhadap proses penyembuhan pasien. Dimensi Interior, 1(2), 45–53.

Wandira, A. (2011). Kajian aplikasi warna interior rumah sakit ibu dan anak pada psikologi pasien anak. Journal Undip, 11(2), 3–8.

Diterbitkan
2024-12-24
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 121 times

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

<< < 1 2